SCREAM OF TERROR VII menggegerkan Wonosobo
Pagelaran musik Underground yang diselenggarakan oleh STINDERGROS (Stieng Underground Sosiety) berlangsung sangat meriah, kegiatan yang diselenggarakan di Gedung PKKW depan kantor Bapermasdes Kab. Wonosobo dimulai sejak pukul 09.00 tersebut merupakan even tahunan yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2003, kali ini dihadiri ratusan penggemar dari seantero Wonosobo dan sekitarnya yang hampir semuanya berpakaian serba hitam. Jenis musik underground sendiri merupakan jenis musik keras sejenis trash metal dan death metal. Penggemarnyapun sangat khusus karena bagi yang tidak suka akan merasa sulit untuk menikmati karena speed nya terlalu tinggi, dentuman drumnya sangat cepat dan menarik penggemarnya untuk melakukan head banger, Seperti tahun-tahun sebelumnya,penyelenggaraan tahun ini diikuti group underground dari berbagai kota di pulau Jawa, ada sekitar 32 group yang tampil secara begantian sampai pukul 21.00 WIB. group - group yang tampil adalah :
Krangkeng - Wonosobo
Deed Hatn- Wonosobo
Loro Nemen - Kalibeber
Prasasti- Banjarnegara
Sande Kala- Dieng Monster
Stupid Faced- Wonosobo
Banaspaty- Dieng
Treatment- Jogjakarta
Khunted Dhilogo -Dieng
Dieo Presed- Banjarnegara
Janin Iblis- Temanggung
BMCV- Karang Kobar
Bedah Saraf- Purbalingga
Gotong Mayith- Wonosobo
Tresholddying- Semarang
The Skies Bleed- Cilacap
Nestapa- Kendal
Greve Story- Kendal
Be An Angel- Surabaya
Brainity- Bogor
Martyrdoom-Mojokerto
Tyranidde-Bogor
Against- Purwokerto
Toxy Death- Mojokerto
Mutilasi-Bogor
Anueta- Tanggerang
Pukat Harimau - Kediri
Eksekusi- Wonosobo
Tikungan Tajam- Wonosobo
Over my Head- Wonosobo
Lost The Town- Banjarnegara
Natural Kill- Wonosobo
Against dari purwokerto tampil sangat memukau dan memunculkan energi baru bagi para penonton sehingga mereka tumbuh semangat baru untuk melakukan head banger kembali. Sekitar Pukul 16.30 Group ANUETA dari Tanggerang yang tampil sangat luar biasa dapat menyihir para penggemarnya sehingga walaupun dengan keringat yang bercucuran penonton yang memadati gedung PKKW tersebut terus melakukan Slame dance dan head banger, dan penonton ikut terhanyut dan menyanyi bersama vokalisnya yang tampil sambil menyertakan anaknya yang berusia sekitar 6 tahun dipanggung. Yang cukup menghebohkan adalah ketika group dari Dieng tampil dipanggung, semua penonton merangsek ke depan panggung untuk melihat lebih dekat karena ada mayat yang digotong ke panggung diiringi oleh 4 orang sambil hio, dan ternyata mayat tersebut adalah Vokalis dari group Underground Dieng. Yayan Eksekusi sebagai ketua panitia dari Stindergros mengatakan kegiatan ini sekaligus sebagai Atribut to simbah enoel generasi stindergros pertama, yang sudah rest in peace dialam sana dan meninggal masih sangat muda beberapa bulan yang lalu karena penyakit jantung. Waston ( White stone) yang merupakan penggagas berdirinnya stindergros bersama Tafrihan (ianestein) yang hadir dalam acara tersebut mengatakan stindergros akan terus hidup dan even akan terus dilaksanakan dengan berganti-ganti personil, pada awal berdirinya Stindergros dapat menarik kawula muda desa Tieng untuk membentuk group-group underground bahkan jumlahnya sampai 11 group, dan yang tampil pada even ini hanya 2 group untuk menghormati group lain dari luar kota. .. Yudi Cavalera(eksekusi) yang sejak beberapa tahun terlibat dalam even ini mengatakan Stindergros sendiri sudah sukses menyelenggarakan even sejenis sebanyak tujuh kali termasuk yang hari ini dilaksanakan dan setiap even pasti di hadiri group-group terkenal dari berbagai kota di pulau Jawa, kedekatan dan kebersamaan antar group juga sangat baik sehingga apabila ada underground sosiety dari sebuah kota menyelenggarakan even sejenis biasanya group dari kota lain akan menghadiri even tersebut. Stindergros pada awalnya didirikan sebagai bentuk protes pada pelacur - pelacur politik, koruptor, orang-orang munafik dan orang yang tidak pernah dapat menghargai orang lain sebagai manusia.Ketika Protes dan demo sudah tidak lagi didengarkan, terali besi sudah tidak lagi menakutkan dan api neraka hanya dianggap sebagai hayalan semata, maka hal yang dapat dilakukan oleh orang-orang tersisih adalah dengan teriak sekeras-kerasnya melalui musik Underground,Protes melalui kaos oblong warna hitam sebagai bentukduka dan pada even ini salah -satu tulisan menarik di kaos tersebut adalah Koruptor dan kroni-kroninya dipelihara oleh negara dibawahnya ada tulisan UUD pasal sekian-sekian.. Upaya untuk menginisiasi stindergros berawal dari kumpul-kumpul beberapa pemuda desa Tieng yang ada diberbagai kota baik yang masih kuliah atau yang sudah bekerja, seperti di jogja, semarang, magelang, purwokerto dan kota- kota lain. yang beberapa diantaranya memiliki hoby aneh yaitu mendengarkan spultura untuk mengiringi tidur,karena ada kedekatan dan kebetulan sering bertemu, akhirnya memutuskan untuk menggalang anak-anak muda desa tieng yang pada waktu itu tidak pernah dianggap ada oleh lingkungannya, dianggap perusuh, dianggap sebagai orang-orang yang tidak perlu bersuara apapun kepada siapapun.pada awal berdirinya ada sekitar 75 pemuda yang tergabung dalam stindergros dan siapapun dapat bergabung, tampang boleh sangar melebihi preman tapi hati dan perilaku harus tetap manis, tidak boleh mengkonsumsi alkohol, narkoba, perjudian, dan sejenisnya.dan yang mungkin dianggap agak aneh oleh sebagian orang adalah hampir semua anggota stindergros tetap melaksanakan sholat walaupun sedang mengurusi event besar seperti event hari ini, mereka secara bergantian melakukan di masjid terdekat. Sampai saat ini anggota stindergros datang dan pergi, untuk generasi pertama dan kedua sudah banyak yang berkonsentrasi dengan keluarga dan saat ini masih dijalankan oleh generasi ketiga yang tetap bergerak untuk menyuarakan protes dan teriakan SCREM OF TERROR, serta menyuarakan tentang kematian yang pasti akan datang kepada semua manusia.
